Popularitas sebuah kabupaten memang sangat perlu, tujuannya agar orang-orang tidak bertanya lagi dimanakah letak kabupaten tersebut?, namun terlepas dari hal itu tentu ada keuntungan lain jika sebuah kabupaten cukup populer,, tetapi dari segi apa kabupaten tersebut bisa populer?, tentu bisa dari budayanya, pariwisatanya, masyarakatnya, hasil pertaniannya, makanan khasnya atau korupsi, kolusi dan nepotisme para penjabatnya, yang terakhir ini sepertinya bisa membuat sebuah kabupaten meraih popularitas dalam waktu singkat dan bisa melebihi kecepatan roket atau meteor malah.
Tentunya kita tidak ingin sebuah kabupaten populer karena para pejabatnya korup, melainkan populer karena memang ada nilai positif yang di miliki Kabupaten tersebut.
Ada hal menarik sekaligus menggelitik dihati saya ketika saya membuat akun di kompasiana.com,sungguh terlalu jika anda tidak tau kompasiana, yang berada dibawah naungan koran kompas yang juga punya website, Kompas.com, nah kompasiana.com ini sejenis forum diskusi dimana setiap member bisa mengirimkan artikel atau tulisan yang nantinya bisa dilihat di seantero dunia ini.
Ketika saya mengisi form yang di sediakan satu persatu, ternyata untuk pilihan kota domisili, kab.bulukumba sama sekali tidak ada untuk provinsi sulawesi selatan, kecewa? Sudah pasti saya kecewa sebagai warga Bulukumba karena dalam list itu Bulukumba tidak ada dan kita tidak bisa mengisinya secara manual karena merupakan sebuah pilihan.
Akhirnya dengan berat hati dari pada tidak bisa melanjutkan pembuatan akun di kompasiana.com maka saya memilih makassar untuk domisilinya, aneh?, tentu karena saya domisilinya di Kab. Bulukumba tetapi memilih makassar, berarti saya bohong.....? dosa dong, tetapi dosanya saya serahkan kepada pemerintah Kab.Bulukumba yang tidak berusaha membuatnya populer sehingga nama Bulukumba tidak ada di kompasiana.com dan saya harus berbohong untuk hal itu.
Saya masih tidak habis pikir mengapa Kab.Bulukumba tidak ada di kompasiana.com, pada hal Kab.Bulukumba sudah jelas-jelas ada dalam peta, tidak percaya?coba anda gunakan Google Earth,, selain itu Kab.Bulukumba juga bukan merupakan sebuah kabupaten yang baru saja di mekarkan.
Hal ini menjadi catatan tersendiri buat saya bahwa pemerintah Kab.Bulukumba bukan tidak pernah berpromosi untuk mengenalkan Kab.Bulukumba, tetapi malas, sekali lagi malas berpromosi untuk menunjukkan bahwa Kab.Bulukumba itu memiliki potensi yang sangat luar biasa, terlepas ada atau tidaknya nama Bulukumba di kompasiana.com tetapi ini lebih kepada kompetensi para pemengang kekuasaan di Kab.Bulukumba untuk benar-benar memperhatikan hal yang terkesan sepele tetapi pada dasarnya akan berdampak positif dan sangat luar biasa bagi kemajuan kab.bulukumba dan masyarkat yang ada di dalamnya jika kab.bulukumba cukup terkenal.
Seperti misalnya Kab.Langkat di Sumut atau Kab.Kutai Kartanegara, di Kalimantan atau Kab.Wakatobi di Sulawesi Tenggara, tiga kabupaten ini hanya sebagian kecil dari beberapa kabupaten di Indonesia yang sudah cukup terkenal, malah Kabupaten Bulukumba jauh tertinggal dibawah Kab.Wakatobi yang baru mekar pada tahun 2002 dari Kabupaten Buton, mengapa bisa demikian?, karena pemerintah Kab.Wakatobi dan masyarakatnya memang bersungguh-sungguh untuk memajukan daerahnya dan para pejabatnya tidak terlalu banyak menghabiskan waktunya hanya untuk duduk seharian di balik meja tanpa ada inovasi dan terobosan yang berarti.
Di Bulukumba? Apa yang sudah dan akan dilakukan pemerintah? Hmmm...kalau hanya sekedar di ucapkan semua orang juga bisa, tetapi yang paling penting adalah implementasi dan implikas i dari apa yang sudah dan akan dilakukan untuk kemajuan Kab.Bulukumba dan masyarakatnya, kalau hanya menghasilkan angka-angka statistik tetapi tidak sesuai dengan realitas yang sesungguhnya, maka sekali lagi,” kalau hanya sekedar diucapkan semua orang juga bisa”.
“Opini Dari Seorang yang Sangat Terbelakang Dari Segi Pemikiran, inovasi dan karya yang nyata sebab tidak memiliki wadah untuk berbuat dan tidak punya kekuasaan untuk mengimplementasikan keinginan yang sejalan dengan cita-cita memperjuangkan daerahnya dari ketertinggalan”