Melaut Rindu Dendamku Padamu

Kasih sejak pertemuan kita yang pertama, aku telah merasakan sesuatu yang aneh dalam hatiku. mungkin itulah yang dinamakan cinta. maafkan aku kasih, bukannya aku tak mencintaimu, bukan aku membuang segala perasaan rinduku padamu……

andaikan engkau dalam posisiku, engkau pasti akan melakukan hal yang sama denganku. jauh denting alunan dawai biola terdengar malam ini. keharuan memuncak mencabik jauh dikalbuku. menyeruak seperti sibakan gendang prahara tak berujung. halus membelai dalam kepiluan yang tak terkira. sedetik berlalu engakau masih disini, masih seperti yang kemarin, hanya samar bayangan.

Aku menyaksikan bayangan rindumu merayap turun ketirai malamku. hening dalam kebisuan engkau datang menyapa dengan senyum yang sama, manis seperti dulu, kau menggapai sukmaku dalam sebuah permainan roh yang mistik. mengusik sejarah lalu dengan penyesalanmu atas sikap yang kau anggap tak sopan. dan segalanya berawal dari sini…..

kita adalah pecinta-pecinta masa remaja, saat manis terasa enggan dilewatkan. cinta diantara kita hadir menyapa. belaiyanmu selembut sutra terlalu indah untuk dikenang. waktu berlalau seperti yang menjadi ketentuan atasnya. dan prahara menerjang sipecinta sejati……
Kasih semuanya masih jelas diingatanku. kau membuangkan sekeping hati yang mendekat suci dijiwamu. kau menjadi penentu sebuah keputusan yang tidak menghargai. dan segalanya engkau akhiri tanpa simpati sedikitpun.

Aku paham engkau lakukan semuanya. aku mengerti dengan sikapmu. tapi tidak kah ada cara yang lebih mulia dari semua itu?. andaikan di dunia lain ada kebahagiaan , ingin aku labuhkan segala kecewaku disana. sepuluh tahun bukan waktu yang singkat. dan selama itu, kusulam koyak kepak sayapku dengan benang-benang kepiluan. aku belajar untuk melupakan segala cintaku padamu. sampai akhirnya , wajah dan namamu tinggal sebuah noktah dalam kenangan. Beribu kali batinku bersorak, berhasil menghapuskan bayang-bayang kelam bersamamu dimasa lalu.

Sudahlah, jangan disebut yang berlalu. aku telah melupakan semuanya. jangan bebani pikiranmu dengan penyesalan. kegagalanmu dengannya membuatku simpati. percayalah aku berdoa untuk kebahagiaanmu selalu, seperti engkau sering katakan , hidup kita ada ditangan Tuhan dan semua itu adalah kehendak-Nya.
MAAFKAN AKU, TELAH MELAUT RINDU DENDAMKU PADAMU!, segalanya telah selesai. kedatanganmu hanya membangkitkan luka lama yang berdarah. Pulanglah! Hari belum malam, nanti engkau kegelapan!

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2011 Tips Facebook | Tips Blog | Tips Komputer is proudly powered by blogger.com