Kesehatan organ intim yakni vagina sangatlah penting. Vagina yang sehat dan bersih memiliki keseimbangan kimiawi yang bersifat asam dengan pH 3.5, dimana dalam situasi asam ini maka bakteri baik yang ada di dalam vagina mampu membersihkan vagina secara optimal sehingga keseimbangan kelembaban di vagina selalu terjaga. Keluhan yang sering dialami pada vagina seperti rasa gatal, muncul bintik-bintik seperti jerawat, keluarnya cairan keputihan (tidak normal) atau infeksi vagina lainnya pada umumnya disebabkan karena kebersihan dan kelembaban vagina yang sedang terganggu, salah satunya adalah di saat cewe sedang mengalami menstruasi dan keputihan.
Menstruasi merupakan suatu siklus perodik cewe setiap bulan yang ditandai dengan meluruhnya jaringan endometrium beserta pecahnya pembuluh darah yang bercampur dengan cairan keputihan dikarenakan tidak adanya pembuahan sel telur matang oleh sel sperma. Proses ini dipengaruhi oleh hormone estrogen dan progesterone yang ada didalam tubuh cewe.
Menjelang atau disaat menstruasi, sebagian besar cewe secara normal akan mengalami keluarnya lendir keputihan. Jadi bisa dibayangkan, cairan keputihan yang keluar beberapa hari menjelang menstruasi dan dilanjuti dengan keluarnya darah menstruasi, tentunya kondisi seperti ini akan meningkatkan resiko terganggunya keseimbangan kelembaban di daerah vagina terlebih jika cewe tidak memperhatikan kebersihan daerah vagina dengan baik sehingga muncullah beragam keluhan seperti yang tertera di atas.
Beberapa hal yang mesti diperhatikan cewe dalam menjaga kebersihan khususnya daerah vagina di saat mengalami keputihan dan menstruasi adalah:
1. Secara teratur membasuh bagian di antara vulva (bibir vagina) dengan hati-hati menggunakan air bersih setiap habis buang air kecil, buang air besar, ketika mandi, dan saat menganti pembalut atau pantyliner, tujuannya adalah membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar vulva di luar vagina. Bagian dalam vagina biasanya akan mampu menjaga kebersihannya sendiri.
2. Dianjurkan saat membasuh vagina dengan cara yang benar yakni dari arah depan (vagina) ke belakang (anus), jangan terbalik, karena akan menyebabkan bakteri yang ada di sekitar anus terbawa masuk ke vagina. Setelah itu, sebelum pakai celana lagi, keringkan dulu dengan menggunakan handuk atau tisu yang tidak berparfum.
3. Gantilah sesegera mungkin pembalut atau pantyliner jika sudah merasakan tidak nyaman atau lembab terutama di saat darah menstruasi sedang banyak-banyaknya (hari ke 1-3 menstruasi) dengan frekuensi pergantian yang dianjurkan yakni tiap 1-2 jam sekali. Jika sudah dirasakan berkurang darah menstruasi yang keluar, frekuensi mengganti pembalut yang dianjurkan bisa tiap 3-4 jam sekali namun semua itu tergantung dari jumlah darah menstruasi dan seberapa sering kamu buang air atau padat tidaknya akifitas disaat itu. Jika frekuensi mengganti pembalut terlalu lama dan darah menstruasi lagi banyak-banyaknya, maka “tampungan” darah didalam pembalut akan menjadi sumber penyakit (bakteri) dan meningkatkan suasana “lembab” di daerah vagina yang akhirnya sering terasa gatal di saat menstruasi, kemudian di garuk dan lecet – infeksi.
4. Pilihlah jenis pembalut atau pantyliner yang menurut kamu nyaman dan tidak menimbulkan iritasi pada daerah kulit sekitar vagina.
5. Gunakanlah celana dalam dari bahan katun agar tidak menambah lembab daerah intim disaat menstruasi, gantilah celana dalam jika sudah merasa tidak nyaman.
6. Sebisa mungkin batasi dulu menggunakan celana jeans yang terlalu ketat di saat menstruasi.
7. Minumlah air putih yang cukup serta konsumsi makanan yang sehat dan berserat untuk membantu tubuh agar tetap sehat setiap hari.